Minggu, 19 April 2020

Lockdown Di Rumah Saja

Dirumah saja. 
"Tinggallah di rumah" kata seorang pemain sepak bola yang kaya, yang dipeluk istri dan anak-anaknya berlarian di kompleks rumah mereka yang bak istana. "Tinggallah di rumah", kata seorang politik yang lagi memilih Villa dari sekian banyak villa yang ia miliki untuk menghabiskan waktu.

Lockdown. Sudah dibilang supaya tetap tinggal di rumah tapi "orang-orang bodoh ini tidak mengerti", kata si Roy sambil menerima belanjaan online yang ia terima di depan pintu rumahnya dan membayar dengan kartu kredit.
Di daerah pinggiran, kompleks-kompleks yang tak terlihat, rumah-rumah 4X4 yang terbuat dari kardus dan karton, dimana dingin adalah dingin dan panas memeluk dengan kuat.
Bagi "rumah-rumah" itu, apa yang didapat kemarin adalah makanan hari ini. Tapi jika kemarin tidak mendapat apa-apa berarti tidak ada makanan untuk hari ini.
 Mereka mengetahui langkah-langkah menghindari virus tetapi mustahil untuk memenuhinya. Dengan rasa takut tapi tanpa sarana. Mereka mencoba untuk hidup, bertahan dan berjuang untuk hari ini.
Virus ini membuat kita tak sama.
Virus ini menunjukan banyaknya intoleransi dan apatisme dari orang-orang berpunya dalam massa rakyat terhadap orang miskin. "Tinggallah di rumah, supaya kita saling menjaga" : mereka ditudug dan diinterogasi.

Diluar ada virus, didalam ada kelaparan, wajah lesu dari anak-anak, kekecewaan, ketidakpastian dan keputusasaan.

Oleh: Nicolas Gonzalo Toloza (di adaptasi oleh Micky Soko, Khalid M Yusuf).

Minggu, 12 April 2020

Covid-19 Antara Kemanusiaan dan Perekonomian

Covid-19 Antara Kemanusiaan dan Perekonomian.

Bahwa Pemerintah lambat dalam mengantisipasi terhadap wabah Corona, Bukan rahasia umum lagi. Bahwa pemerintah mengalami kebingungan dan kelabakan dalam menangani penyebaran virus corona, semua mata juga melihatnya. Bahwa pada akhirnya pemerintah  pun melakukan tindakan-tindakan guna menangani jatuhnya korban dan mencegah meluasnya virus corona, ini juga sebuah fakta yang tidak bisa kita pungkiri.
Ada poin prinsipal yang bisa kita petik akan hikmah dan sekaligus  sebagai bahan perenungan bersama guna membangun rakyat dan bangsa ini dimasa mendatang. Poin tersebut berkaitan dengan unsur kemanusiaan dan perekononian.
Tentang kemanusiaan dan perekonomian, nampak jelas sekali adanya kebingungan dari banyak pihak, termaksud pemerintah itu sendiri mengenai mana dari kedua hal tersebut yang harus didahulukan dan di prioritaskan apakah "Kemanusiaan dulu atau Perekonimian dulu". Mirip antara kasus mana yang lebih dulu Ayam atau telur. Jika kita melakukan pendekatan linguistik (Ketatabahasaan), baik kemanusiaan dan perekonomian adalah kata sifat. karena kata sifat berarti keduanya adalah dampak. Dampak dari apa? dampak dari kata dasar, Manusia dan Ekonomi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah mahluk hidup yang berpikir. Sedangkan Ekonomi adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh mahluk hidup yang berpikir disepanjang hidup dan kehidupannya. Jadi jelas bahwa Manusia ada terlebih dahulu dibandingkan Ekonomi. Jika Manusia tidak ada maka Ekonomipun tidak ada. Sebenarnya ini adalah pelajaran dasar yang anak TK/Paud pun tahu. Tapi mengapa, pada saat merespon wabah virus corona mengalami kebingungan dalam hal menentukan prioritas.

Terima kasih...

Sabtu, 14 Maret 2020

Besok Libur




Puisi...
Pulanglah Nak,
Daerahmu punya segalanya
Ingin belajar menjadi politisi tangguh? Leluhurmu begitu piawai di bidang itu. Lihat betapa cekatan Raja Wadipalapa, atau yang dikenal dengan Matolodula da’a mendamai satukan 17 kerajaan yang gemar bertikai waktu itu, menjagi satu.
Ingin menjadi diplomat ulang?
Bapu eyato leluhurmu itu, selesai di bidang itu. Lihat bagaimana dia mendamaikan 2 kerajaan besar Waktu itu; hulontalo dan limutu, Yang kurang lebih 200 tahun bertikai dan gemar menumpahkan darah antar sesama. Ya’’!!! dia mendamaikan mereka.
Setelah menenggelamkan pedang dan cincin to bulalo lo limutu, dia lantas membuat aturan baku; ‘’Dalam penyebutan 2 kerajaan yang berdamai itu, harus dalam satu tarikan nafas; “Hulondalo limutu-limutu hulondalo”. Hehehe tak perlulah kamu terlalu bangga dengan Bung Karno Yang mampu mendamaikan sementara Kenedi dan Kastro Eyato lebih tangguh, Maha Raja Eyato lebih hebat dari itu. Tak perlulah kamu teramat memuji metode dakwah ormas-ormas itu, yang mengusung paham moderat, pluralitas dan toleransi sebagai bumbu utama dakwahnya. Heyy…. leluhurmu Sultan Amai 600 tahun yang lalu sudah melakukan itu. Bahkan lebih ekstrim dari Itu; Sebelum menyampaikan maklumat agung; Bahwa Islam adalah agama baru, Sultan Amai Menyempatkan diri menggelar hajatan besar bersama rakyatnya, di halaman Masjid Hunto Hidangan makanan utamanya (maaf) masih daging babi, Santapan mewah di kala itu. Hajatan selesai, tiba saatnya Raja bicara disinggasana; ‘’Rakyatku sekalian yang aku cintai, Mulai saat ini aku dan kamu sudah beragama Islam, daging babi yang kalian santap tadi, mulai besok dan seterusnya tak bisa kalian makan lagi.
Ini perintah agama, Aku dan kamu harus tunduk padanya…
Dakwah yang menyejukkan bukan?
Bukan dakwah yang tabrak sana, seruduk sini, Bukan dakwah yang gemar mencap haram Itu ini. Bukan dakwah yang suka teriak-teriak KAFIR….KAFIR….KAFIR….
Dakwah Amai adalah dakwah yang mengedepankan Amar ma’ruf nahi munkar Berbuat baik lebih dulu, menumpas kejahatan setelah itu. Bukan kebalik!!!
Pulanglah Nak,
Jika kamu perempuan,
Silahkan kau simpatik dengan Margaret Tacher, Atau Golda Meir wanita Yahudi itu, atau Sri Mulyani, atau Susi Pujiastuti, atau Megawati, atau Puan Maharani. Tapi jangan kau menutup mata dengan sederet perempuan tangguh Gorontalo leluhurmu itu; Ratu pongaito misalnya, yang memimpin Kerajaan Limboto sekitar 300 tahun yang lalu, Dengan anggunnya telah menancapkan keteladanan, Persatuan, dan pentingnya intenggritas dalam Praktik kekuasaan.
Etika konfederasi dipertahankan dan di pegang teguh oleh sang ratu. Dia tak hancur oleh seragam, pun tak terbuai dengan rayuan.
Mbu’i bungale, Seorang ratu pembesar kerajaan yang begitu piaway menjaga perbatasan, dan mengurusi urusan luar negeri, Seorang ratu karismatik yang mampu mamadukan dua kerajaan besar, yakni Suwawa dan Limboto.
Yang selanjurnya kita kenal ‘’ U Duluwo Mulo’’ atau serikat yang pertama. Sekitar 700 tahun yang lalu!!!
Ratu Tolangohula, Sebagai simbol pemersatu. Dia menyatukan lima kerajaan waktu itu; Dunggala, Dunito, Hungayo, Lumehe Da’a, dan Tomilito, Menjadi satu kerajaan besar bernama Limboto.
Dititik ini aku malu pernah teramat bangga dengan penaklukan-penaklukan itu; seperti revolusi Iran, Revolusi Prancis, revolusi kebudayaan Cina, Revolusi Bolshevik, dan lain sebagainya. Semetara leluhurku yang berjenis kelamin wanita,
Memimpin revolusi tanpa darah; Penyatuan Linula-Linula.
Pulanglah Nak,
Bagi kalian yang muak dengan feodalisme dan menganggap demokrasi ala Amerika adalah dewa penolong, Heyy….400 tahun yang lalu, Gorontalo sudah menerapkan demokrasi itu. Pada tahun 1600an, untuk menjadi Raja, setiap lapisan masyarakat bisa mencapainya, dan tanpa ada embel-embel keturunan.
Syarat utama adalah akhlak terpuji Beragama yang kuat, Keluhuran budi, Memiliki keterampilan Dan berilmu pengetahuan yang mumpuni.
BUKAN KARNA EMBEL-EMBEL KETURUNAN DAN DOYI.
Janganlah kan terlalu terbuai dengan Kehadiran Montesquieu dengan trias politika-nya, yang antara lain tuk membatasi kuasa Raja, Jauh sebelum itu leluhurmu sudah melakukan itu, Di Gorontalo 400 tahun yang lalu, otoritas Raja tak lagi mutlak, Dalam arti raja dapat di turunkan sewaktu-sewaktu oleh peranan para Bate (pemangku adat) yang kemarin penuh bangga mengantarnya Ke singgasana Jika Raja khianat, Mahkota lengser dari kepalanya. 5 sila yang merupakan philosophy grondslag Indonesia, yang selanjutnya kita kenal dengan Pancasila; Jika diperas pancasila itu, maka akan menghasilkan tri sila, jika di peras tri sila itu, maka menghasilkan eka sila, atau satu sila; Yakni gotong royong, atau tolong menolong Sementara di tanah leluhurmu ini praktek gotong royong Diterjemah menjadi lebih banyak varian: Ada budaya huyula, ambuwa, tiayo, hileiya, aawota, dan hulunga,yang masing-masing punya arti yang berbeda. Aaah…. keren sekali tanah leluhur ini Pada tahun 2008 terjadi kekacauan ekonomi dunia, Berkumpulah profesor-profesor Amerika guna menyelamatkan spesiesnya yakni manusia, dari jeratan krisis ekonomi dunia. Rekomendasi dari konsorsium guru-guru besar itu hanya satu; ‘’Rakyat Amerika harus mulai membiasakan Diri untuk berbagi’’
HaHaHaHa….
Leluhurmu di Gorontalo jauh-jauh hari sudah melakukan itu, Tak perlu menunggu krisis dulu, atau menunggu langit runtuh.
Dalam hal berbagi di Gorontalo kita terbiasa dengan budaya: Depita, tayade, mpo’a burungi, heiya, sadaka, pitara, dan lain sebagainya. Dalam hal satu jiwa satu rasa, tak perlulah kau terlalu mendewakan Karl Marx.
Pulangla Nak,
Sebab selain daerahmu punya segalanya Kini dia terbelakang soal apa-apa.
Wassalam.

Penulis: Supandi Rahman


Senin, 17 Februari 2020

BUCIN


"Bucin"
Budak Cinta atau Bukti Cinta.
Budak adalah suatu kata sifat dan kata kerja yang biasa digunakan untuk menamai seseorang yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. apabila seseorang telah di namai Budak maka hak kemerdekannya sudah tidak ada dan dia sudah di anggap sebagai barang yang nantinya di perjual belikan. keberadaanya lebih rendah dari seorang Babu atau kurang lebih seperti binatang. Mengapa keberadaannya lebih rendah dari seorang budak atau pembantu dan bahkan lebih rendah pula dari binatang? Karena Budak adalah seseorang atau kelompok yang memiliki Tuan atau majikan dimana segala perintah dari tuannya itu harus di turuti dan budak tidak perlu di bayar atau di gaji ketika melakukan suatu pekerjaan.
Cinta adalah susatu yang indah setiap mahluk hidup di muka bumi ini pernah merasakannya. bahkan suluruh alam semesta ini di ciptakan atas dasar cinta maka dari itu sebagai mahluk yang memiliki rasa cinta tetaplah mencintai kepadaNya yang menciptakan cinta. Menjadi mahluk hidup, sejak di lahirkan manusia sudah di besarkan dengan yang namanya cinta, sebab tanpa cinta manusia tidak akan ada. Maka dari itu manusia tidak bisa lepas dari namanya cinta, bahkan cinta sudah termaksud di dalam suatu kebutuhan. Kebanyakan cinta manusia lebih besar kepada sesama manusia padahal Tuhan menciptakan cinta agar manusia makin mencintainya tapi hal itu tidak sesuai dengan expetasi atau bertolak belakang. Sebab manusia terlena dengan cinta yang sesungguhnya bahkan ada yang di buat "mabuk" di buatnya yang lebih mengejutkan adalah ada sampai di buat gila karenanya dan yang lebih parahnya ada yang di buat sampai kehilangan nyawa. Cinta itu adalah salah satu kata sifat yang sering manusia alami. Jika seseorang yang tidak mampu memahami atau tidak bisa memahami dan mengendalikan cinta maka ia akan mengalami seperti hal yang telah di jelaskan sebelumnya, jika tidak ia akan di perbudak olehnya, dengan kata lain di jaman sekarang sering di sebut dengan Budak cinta (Budak Cinta).
Berbicara soal Budak cinta maka tidak lepas dari salah satu sosok manusia yang telah menjalin suatu hungungan baik dari segi pacaran atau sudah menikah. budak cinta disini sering di tafsirkan oleh orang lain ke hal-hal yang kurang menyenangkan oleh karenanya apa bila seseorang di sebut budak cinta maka akan mengarah ke perbudakan menuruti apa kemauan pasangannya tanpa mengharapkan imbalan dari seseorang yang menurutnya orang yang sangat ia cintai. Padahal jika di tinjau dari sudut pandang yang berbeda maka seseorang tersebut bukanlah budak dari cinta tetapi ia hanyalah menjalankan apa koridor dari cinta itu sendiri sebab cinta adalah kata sifat ataupun suatu bentuk ungkapan perasaan yang tidak mampu di jelaskan. oleh karena itu ia hanya mampu mengungkapkan cintanya kepada pasangannya lewat pengorbanan. jika di tinjau dari hukum-hukum cinta maka cinta tidak butuh hanya sekdar kata-kata yang nantinya akan terindikasi  rayuan semata, sebab cinta yang sesungguhnya butuh sebuah pengorbanan. Pengorbanan untuk cinta tidak bisa di samakan dengan sebuah kata budak jika seandainya pengorbanan cinta di tafsirkan dengan budak cinta maka seseorang tersebut bisa di katakan orang yang belum memahami apa yang di namakan cinta dan ia belum paham hukum-hukum atau pun syarat-syarat dalam mencintai ataupun di cintai. Budak dan cinta adalah sesuatu yang berwatak sifat  dan keduanya  di artikan hanya sepihak maka akan memiliki tafsiran yang berbeda. sehingganya orang yang melakukan pengorbanan demi cintanya akan di sebut dengan Bucin atau Budak Cinta.
Penulis memiliki pandangan lain dari arti "Bucin" itu sendiri, oleh karenannya Bucin sendiri suatu pengorbanan demi cinta maka hal itu bisa di artikan dengan Bukti Cinta, sebab pengorbanan adalah salah satu bukti untuk mencintai bukan suatu bukti di samakan dengan budak. Bukti adalah suatu pengorbanan agar seseorang bisa memahami dan percaya sedangkan budak adalah suatu pengorbanan yang dilakukan secara terpaksa yang sama sekali tidak di beri ikbalan atas pengorbanan tersebut.
Sekian dan Terima Kasih.

Marxisme-Leninisme


Marxisme-Leninisme
Marxisme-Leninisme adalah suatu teori politik ekonomi yang di rumuskan dalam kerangka tafsirannya terhadap pemikiran marx. Teori politik dan ekonomi ini nantinya akan menjadi ideologi yang mendasari semua partai komunis pada abad kedua puluh. Di dalam teori ini, penulis ada satu pandangan yang kiranya cukup menarik untuk di bahas, yakni tentang konsep massa rakyat komunis yang ideal, dan upaya-upaya yang kiranya diperlukan untuk mewujudkannya. Komunisme sendiri, sebagai bagian dari Marxisme-Leninisme, adalah suatu paham yang menyatakan bahwa negara haruslah ditata berdasarkan pada kepemilikan kolektif atas semua harta benda, dan pengaturan di dalam tata politik ini dilakukan oleh pemerintah yang juga bertanggung jawab pada kepentingan semua warganya. Tidaklah berlebihan jika dikatakan, bahwa Leninlah yang membawa pemimiran Marx, sedikit banyak, menjadi realitas. Di dalam tulisan-tulisannya, Marx memang sudah menulis bahwa kapitalisme akan hancur pada akhirnya, dan kemudian terciptalah masyarakat sosialis. Akan tetapi Leninlah yang memikirkan, bagaimana supaya kapitalisme bisa hancur. Dialah pendiri Uni Soviet, sudah negara yang menjadi pusat gerakan komunisme internasional, sekaligus negara adikuasa kedua di dunia selama hampir seluruh abad kedua puluh. Pada masa-masa jayanya, komunisme menjadi bentuk pemerintahan dari 18 negara di dunia. Melalui pikiran dan tindakannya yang agresif-revolusioner, Lenin membantu tegaknya komunisme di russia pada revolusi 1917. Yang menarik adalah, tidak lama setelah lenin meninggal pada tahun 1924, stalin penggantinya langsung memberikan label pada pemikiran-pemikira  lenin sebagai leninisme. Dengan demikian, pemikiran Lenin kemudian lebih dikenal sebagai Marxisme-Leninisme. Ajaran inilah yang nantinya akan menjadi inti dari seluruh ideologi Komunisme di seluruh dunia. Ajaran ini jugalah yang menjadi inspirasi bagi perjuangan revolusioner hampir di keseluruhan abad kedua puluh. Kiranya tindakan berlebihan yang di tulis Magnis-suseno, bahwa komunisme, sebagai kekuatan politik yang paling di takuti pada abad keduapuluh, tidak akan pernah ada tanpa lenin. "KataFilsuf"
Terima Kasih...

Senin, 10 Desember 2018

Artikel Terkait lahan kritis di kabupaten bangai dengan menggunakan pendekatab SIG

Jambura Geoscience Review (xxxx) x (x): pp-pp


Jambura Geoscience Review
P-ISSN: 2623-0682
Journal homepage: http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jgeosrev


Persebaran Lahan Kritis di Kabupaten Banggai Menggunakan Pendekatan Sistem Informasi Geografis
Indrawana, Yusran Husaina
a Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo, 96128 Indonesia
INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Status artikel:
Diterima: ...............
Disetujui: .............
Tersedia online: ...............

The existence of land is an important aspect in the lives of humans and other living things. However, the problem of forest and land damage continues to occur and experience an increase resulting in land becoming critical. Therefore, information about the distribution of critical land is very important for determining policies so that the quality of the land can be maintained properly. The aim of the study was to provide comparative data for the government and local communities about the distribution of critical land in Banggai District using the Geographic Information System (GIS) method. Land in Banggai Regency is still dominated by uncritical land. Therefore this is a good thing and needs to be improved in terms of land management. The use of the Geographic Information System method in providing information about the distribution of critical land has advantages such as processing data that is relatively easier than other methods (such as field surveys). But there are also shortcomings of the methods used in this method, which is the accuracy of the data produced which may not be accurate enough to do more detailed mapping.  

Kata kunci:
Persebaran
Lahan Kritis
SIG
Manajemen Lahan
Metode
Survey Lapangan

Penulis korespondensi:
Indrawan
Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo, 96128 Indonesia
1.   Pendahuluan
Keberadaan lahan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Akan tetapi persoalan kerusakan hutan dan lahan terus terjadi dan mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan lahan menjadi kritis. Dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 52/KptsII/2001 tentang pedoman penyelenggaraan pengelolaan Daerah Aliran Sungai dijelaskan bahwa lahan kritis merupakan lahan yang telah mengalami kerusakan sehingga lahan tersebut tidak dapat berfungsi secara baik sesuai dengan peruntukannya sebagai media produksi maupun sebagai media tata air. Dari tahun 2006 sampai tahun 2010 jumlah luas lahan kritis di Indonesia mengalami peningkatan dari 77.806.880,78 Ha pada tahun 2006 dan tahun 2010 bertambah menjadi 82.176.443,64 Ha serta upaya pemerintah untuk melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) juga semakin meningkat, pada tahun 2010 pemerintah mampu melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) sebesar 1.124.512 Ha yaitu 157.588 Ha dalam kawasan hutan dan 966.924 Ha untuk lahan di luar hutan (Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutani Sosial, Statistik Kehutanan, 2011).
Lahan kritis didefinisikan sebagai lahan yang mengalami proses kerusakan fisik, kimia dan biologi karena tidak sesuai penggunaan dan kemampuannya, yang akhirnya membahayakan fungsi hidrologis, orologis, produksi pertanian, permukiman dan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungan (Puslittanak, 1997). Lahan kritis merupakan lahan atau tanah yang saat ini tidak produktif karena pengelolaan dan penggunaan tanah yang tidak atau kurang memperhatikan syarat-syarat konservasi tanah dan air, sehingga lahan mengalami kerusakan, kehilangan atau berkurang fungsinya sampai pada batas yang telah ditentukan atau diharapkan (Romenah, dkk., 2010). Secara umum lahan kritis merupakan salah satu indikator adanya degradasi lingkungan sebagai dampak dari berbagai jenis pemanfaatan sumber daya lahan yang kurang bijaksana (Nugroho dan Prayogo, 2008).
Ciri utama lahan kritis adalah gundul, terkesan gersang dan bahkan muncul batu-batuan di permukaan tanah dan pada umumnya terletak di wilayah dengan topografi lahan berbukit atau berlereng curam (Prawira, dkk., 2005; Herdiana, 2008). Tingkat produksi rendah yang ditandai oleh tingginya tingkat keasaman, rendahnya unsur hara (P, K, Ca, dan Mg), rendahnya kapasitas tukar kation, kejenuhan basa dan kandungan bahan organik, serta tingginya kadar Al dan Mn yang dapat meracuni tanaman dan peka terhadap erosi.
Selain itu pada umumnya lahan kritis ditandai dengan vegetasi alang-alang dan memiliki pH tanah relatif rendah yaitu 4,8 hingga 5,2 karena mengalami pencucian tanah yang tinggi serta ditemukan rhizoma dalam jumlah banyak yang menjadi hambatan mekanik dalam budidaya tanaman (BP DAS Tondano, 2011). Tujuan dari penelitian adalah untuk menyediakan data pembanding bagi pemerintah dan masyarakat setempat tentang persebaran lahan kritis di Kabupaten Banggai menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG)
2.             Metodologi
2.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Banggai terletak antara 112023’ – 124020’ Bujur Timur dan 0030’ – 2020’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 9.672,70 km2. Secara administratif Kabupaten Banggai berbatasan dengan:
1) Teluk Tomini di sebelah Utara
2) Laut Maluku di sebelah Timur
3) Kabupaten Banggai Kepulauan di sebelah Selatan
 4) Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Morowali di sebelah Barat.
Jika di lihat dari Kontek Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai berada pada bagian timur tepat dipesisir pulau Sulawesi. Dilihat dari posisinya Kabupaten Banggai dapat berperan sebagai penghubung antara banggai Kepulauan dengan wilayah lain diwilayah Sulawesi Tengah. Jarak antara ibukota Kabupaten ke Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah dan Kabupaten lain di Sulawesi Tengah.
Luas wilayah Kabupaten Banggai adalah berupa daratan seluas 9.672,70 Km2. Hingga akhir 2011, wilayah administrasi Kabupaten Banggai berkembang menjadi 18 kecamatan, 46 kelurahan, 291 desa dan 2 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT).
Hasil gambar untuk peta administrasi kabupaten banggai
Gambar 2.1 Peta administrasi Kabupaten Banggai (Pemerintah Kabupaten Banggai)
2.1.         Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung dari bulan November hingga Desember 2018.
2.3 Data Penelitian
       Data penelitian diperoleh dari Peta Lahan Kritis Sulawesi skala 1:50.000 tahun 2016 oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dan Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000 tahun 2010 oleh Badan Informasi Geospasial.
2.4 Teknik Pengolahan Data
          Pengolahan data dilakukan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu dengan metode Clipping Peta Lahan Kritis Sulawesi skala 1:50.000 tahun 2016 oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dengan wilayah administrasi Kabupaten Banggai yang didapatkan dari Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000 tahun 2010 oleh Badan Informasi Geospasial untuk mendapatkan Peta Persebaran Lahan Kritis di Kabupaten Banggai.
       Sedangkan untuk luasan kategori lahan dihitung dengan menggunakan metode Calculate Geometry. Calculate Geometry merupakan salah satu metode perhitungan luasan area yang dilakukan dengan mengubah sistem koordinat area tersebut (dalam ekstensi shp.) dari koordinat geografis ke koordinat UTM untuk mendapatkan luasan area yang akurat.  
3.   Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil
 
Gambar 3.1 Peta Persebaran Lahan Kritis di Kabupaten Banggai


Tabel 3.1 Luasan Per Kategori Lahan di Setiap Kecamatan
Nama Kecamatan
 Luas Kondisi Lahan (Ha)
 Tidak Kritis
 Potensial Kritis
 Agak Kritis
 Kritis
 Sangat Kritis
 Balantak
       13.244,21

              250,45


 Balantak Utara
       28.813,66




 Balantak Selatan
         7.261,09




 Batui
       60.330,01




 Batui Selatan
       48.914,94




 Bualemo
       79.954,17
                     1.407,14
           4.497,60


 Bunta
       57.181,66
                        516,06



 Kintom
       36.654,70
                        591,58



 Lamala
       15.715,01

                84,70


 Lobu
         6.053,04
                        309,48
              511,75

                           5,05
 Luwuk
         6.206,33




 Luwuk Selatan
       15.421,22




 Luwuk Timur
       20.054,24




 Luwuk Utara
       20.501,16




 Mantoh
       17.564,69

              723,86


 Masama
       17.191,74




 Moilong
         6.618,34




 Nambo
       15.095,40
                     2.292,09



 Nuhon 
       97.980,29
                     1.120,29

         24,76

 Pagimana
       69.056,49
                     2.126,71
           4.694,92

                    1.230,53
 Simpang Raya
       22.188,12
                        634,95



 Toili
       52.296,14


    2.812,89
                    3.418,40
 Toili Barat
       48.049,31

              983,41
    3.550,55

Total








3.2 Pembahasan
   Dari data diatas dapat diketahui bahwa daerah yang belum mempunyai lahan potensial kritis adalah Kecamatan Balantak Utara, Balantak Selatan, Batui, Batui Selatan, Luwuk, Luwuk Selatan, Luwuk Timur, Luwuk Utara, Masama dan Moilong. Daerah yang memiliki lahan potensial kritis adalah Kecamatan Pagimana (2.126,71), Bualemo (1.407,14 Ha), Bunta (516,06 Ha), Kintom (591,58), Lobu (309,48), Nambo (2.292,09), Nuhon (1.120,29), dan Simpang Raya (634,95). Daerah yang memiliki lahan agak kritis adalah Kecamatan Balantak (250,45 Ha), Bualemo (4.497,60 Ha), Lamala (84,70 Ha), Lobu (511,75 Ha), Mantoh (723,86 Ha), Pagimana (4.694,92 Ha), dan Toili Barat (983,41 Ha). Daerah yang memiliki lahan kritis adalah Kecamatan Nuhon (24,76 Ha), Toili (2.812,89 Ha) dan Toili Barat (3.550,55 Ha). Daerah yang memiliki lahan yang sangat Kritis adalah Kecamatan Lobu (5,05 Ha), Pagimana (1.230,53 Ha) dan Toili (3.418,40 Ha).
Kelebihan dari metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pengolahan data yang relatif lebih mudah dari metode lainnya (seperti survey lapangan). Namun terdapat pula kekurangan dari metode yang digunakan dalam metode ini yaitu akurasi dari data yang dihasilkan yang mungkin belum cukup akurat untuk melakukan pemetaan yang lebih detail. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi data pembanding bagi pemerintah dan masyarakat setempat dalam perencanaan yang menyangkut dengan pemanfaatan lahan. Metode ini juga sangat bergantung pada kesediaan data pendukung lainnya.
4.   Kesimpulan
            Lahan di Kabupaten Banggai masih di dominasi oleh lahan tidak kritis. Oleh karena itu ini merupakan hal yang baik dan perlu ditingkatkan dalam hal manajemen lahan. Penggunaan metode Sistem Informasi Geografis dalam memberikan informasi tentang persebaran lahan kritis mempunyai kelebihan antara lain adalah pengolahan data yang relatif lebih mudah dari metode lainnya (seperti survey lapangan). Namun terdapat pula kekurangan dari metode yang digunakan dalam metode ini yaitu akurasi dari data yang dihasilkan yang mungkin belum cukup akurat untuk melakukan pemetaan yang lebih detail.
5.   Ucapan Terima Kasih
Pertama-tama kami ingin mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala nikmat dan rahmat yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada Bapak Rahmat Lahay S.Pd., M.Si., Selaku dosen pengampu mata kuliah Geografi Lingkungan dan Sumberdaya yang telah memberi kami bimbingan selama penelitian, kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak Laboratoriun Geografi Universitas Negeri Gorontalo yang telah menyediakan faslitas dan data pendukung untuk penelitian ini dan untuk semua pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini yang kami tidak dapat sebutkan satu persatu, kami ucapkan terima kasih. 
Referensi 
Balai Pengelolaan DAS Tondano. (2011). Data Spasial Lahan Kritis Kabupaten Kepulauan Sangihe. Manado
Departemen Kehutanan. (1998). Parameter Penentu Kekritisan Lahan. Departemen Kehutanan. SK Dirjen RRL No.041/Kpts/V/1998. Jakarta.
Herdiana, D. (2008). Identifikasi Lahan Kritis dalam Kaitannya dengan Penataan Ruang dan Kegiatan
Rehabilitasi Lahan di Kabupaten Sumedang. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nugroho, S.P. dan Prayogo, T. (2008). Penerapan SIG untuk Penyusunan dan Analisis Lahan Kritis pada Satuan Wilayah Pengelolaan DAS Agam Kuantan, Provinsi Sumatera Barat. Pusat Teknologi Sumberdaya Mineral. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta.
Prawira, A.Y., Wikantika, K. dan Hadi, F. (2005). Analisis Lahan Kritis di Kota Bandung Utara Menggunakan Open Source GRASS. Prosiding PIT MAPIN XIV. Bogor.
Puslittanak. (1997). Panduan Pemetaan Lahan Kritis. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
Romenah, Eko Tri Rahardjo dan Asih Priati. (2010). Lahan Potensial dan Lahan Kritis. Materi Kuliah. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.



Lampiran

Tabel Pembagian Tugas dalam Penyusunan Artikel
Indrawan
Yusran Husain
Pengolahan data
Penyusunan metode
Penyusunan hasil dan kesimpulan
Penyusunan latar belakang artikel
Pencarian teori pendukung
Pencarian penelitian-penelitian terkait