Selasa, 21 November 2017

makalah ilmu sosial dasar manusia dan peradaban

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalh kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju tujuan yang sama. Sedangkan kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir,sehubungan dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental.
Pada zaman sekarang ini kebudayaan dan peradaban tidak mepunyai perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi bagi manusia hidup adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi lebih baik, menjadi seorang pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi bergerak lincah sedemikian rupa untuk menjadikan alam beserta isinya sebagai objek yang menjadi ladang bagi gerak dalam membangun peradaban.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan  dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial.Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yangmempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil tema makalah dengan judul manusia dan peradaban.

1.2         Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rummusan masalah yaitu :
a.    Apa yang di maksud dengan manusia dan peradaban?
b.    Bagaimana hubungan manusia dengan peradaban?
c.    Bagaimana problematika peradaban?
d.   Bagaimana pengaruh peradaban dan perubahan sosial?
e.    Bagaimana dinamika perdaban?

1.3         Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
a.         Agar dapat mengetahui pengertian manusia dan peradaban
b.        Agar dapat mengetahui hubungan manusia dengan peradaban
c.         Agar dapat mengetahui problematika peradaban
d.        Agar dapat mengetahui peradaban dan perubahan sosial
e.         Agar dapat mengetahui dinamika peradaban










 BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Manusia dan Peradaban

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Ada beberapa pengertian manusia menurut para ahli diantaranya:
a.    Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
b.    Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena terdiri dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat dalam satu jasad.
c.    Menurut Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal dan ruh. Manusia juga disebut sebagai makhluk individu dan makhluk social.  
Peradaban berasal dari kata adab yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan etiket. Lawannya adalah biadab, kasar, kurang ajar dan tak tahu pergaulan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan ilmu teknik untuk kegunaan praktis.Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio) semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan perwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh.Manusia yang beradab adalah manusia yang memiliki kesopanan dan berbudi pekerti.
Peradaban didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang membedakannya dari yang lain.Beradab setidaknya sebuah masyarakat bersifat relatif dan harus ada norma. Kebutuhan akan adab dengan peradaban mengacu pada masyarakat yang memiliki organisasi sosial, kebudayaan dan cara berkehidupan yang sudah maju yang menyebabkan berbeda dari masyarakat lain.
Peradaban merupakan tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang bercirikan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain. Masyarakat memiliki peradaban yang berbeda-beda satu sama lain.Ciri penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured), antara lain  melek huruf (lettered).Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk sistem IPTEK dan pemerintahnya.Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a.       Pendidikan
b.      Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sedangkan Wujud Peradaban Moral adalah:
a)    Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
b)   Norma: aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
c)    Etika: nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
d)   Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

2.2         Hubungan Manusia Dengan Peradaban

Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Nah, dari hal itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban. Contoh : zaman dahulu, manusia menanam karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk memproduksi. Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu akan menumbuhkan karet dengan cepat.
2.3         Problematika Peradaban

Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknlogi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula dengan sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengaruh hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. 
Dampak Globalisasi Terhadap  Peradaban Manusia Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomia tau tidak punya norma atau heteronomy/banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.Selain itu juga terjadinya disorientasi atau alienasi, keterasingan pada diri sendiri atau pada perilaku sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak sepenuhnya terintegrasi dalam kepribadian kita
.

2.4         Peradaban Dan Perubahan Sosial

1.    Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Perubahan sosial lazim terjadi pada setiap masyarakat. Hal ini dipengaruhi tidak lain karena manusia, sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, memiliki karakteristik dinamis. Tidak ada masyarakat yang statis, semuanya pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemajuan atau perkembangan, namun ada pula yang mengarah pada kemunduran atau bahkan kepunahan. Ada masyarakat yang peradabannya pada masa lampau sangat tinggi atau dominan, tapi justru saat ini menjadi terbelakang dibandingkan dengan masyarakat lain pada umumnya, sebagai contoh adalah masyarakat Romawi Kuno, Mesir Kuno, Inca Maya Indian.
Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat. Perubahan sosial diasumsikannya sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilirium) hubungan sosial tersebut. Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas. Perubahan tersebut dapat menyangkut “struktur sosial” atau “pola nilai dan norma”. Dengan demikina, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan itu sendiri.
Cara yang paling sederhana untuk mengerti perubahan sosial (masyarakat) dan kebudayaan itu, adalah dengan membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri, bahkan jika ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai perubahan mayarakat dan kebudayaan itu, maka suatu hal yang paling baik dilakukan adalah mencoba mengungkap semua kejadian yang sedang berlangsung di tengah-tengah masyarakat itu sendiri.Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam masyarakat dapat dianalisa dari berbagai segi diantaranya:
1)   Ke “arah” mana perubahan dalam masyarakat itu “bergerak” (direction of change), yang jelas adalah bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak kepada sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi dapat pula bergerak kepada suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.
2)   Bagaimana pola atau bentuk dari perubahan sosial dan kebudayaan tersebut.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat, Merujuk pada atu pengertian yang intinya, perubahan social adalah perubahan yang terjadi dalam masyararakat atau hubungan interaksi, yang meliputi aspek kehidupan.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yangterjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.Kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi perubahan social:
a.    Tekanan kerja dalam masyarakat.
b.    Keefektifan komunikasi
c.    Perubahan lingkungan alam
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya z aman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

2.    Teroi dan Bentuk Perubahan Sosial
a.       Teori Sebab-Akibat (Causation Problem)
1)   Analisis Dialektis
Menelaah syarat-syarat dan keadaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam suatu sistem masyarakat. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian sistem juga membawa perubahan pada bagian lainnya sehingga menimbulkan akibat-akibat yang tidak diharapkan sebelumnya. Namun, itu mendorong terjadinya perubahan sosial yang lebih lanjut, meluas, dan mendalam.
2)   Teori Tunggal mengenai Perubahan Sosial
Menerangkan sebab-sebab perubahan sosial atau pola kebudayaan dengan menunjukkan kepada satu faktor penyebab.
b.    Teori Proses atau Arah Perubahan Sosial
Hal ini cenderung bersifat kumulatif/evolusioner. Pada dasarnya mempunyai asumsi bahwa sejarah manusia ditandai adanya gejala pertumbuhan.
1)   Teori Evolusi Unilinier (Garis Lurus Tunggal).
Teori ini dipelopori August Comte dan Herbert Spencer. Menurut teori ini, manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, dari sederhana lalu kompleks sampai pada tahap sempurna.
2)   Teori Multilinear
Menurut teori ini, dalam perubahan sosial/kebudayaan terdapat gejala keteraturan yang nyata dan signifikan. Teori ini tidak mengenal hukum/skema apriori, lebih memerhatikan tradisi dalam kebudayaan dari berbagai daerah menyeluruh meliputi bagian-bagian tertentu.

2.5         Dinamika Peradaban

a.    Tradisi
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atauagama yang sama. Tradisi adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging pada suatu masyarakat, yang jika tidak dilaksanakan akan mengakibatkan suatu kejelekan.
b.    Modernisasi
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern Modernisasi diartikan sebagaiperubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Mungkin disuatu daerah tertentu, modernisasi mencakup pemberantasan buta huruf, namun bisa berarti berbeda di daerah lain. Dalam kehidupan manusia disadari bahwa sesuatu yang baik, indah, dan berguna akan menciptakan kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi semua orang.Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a)    Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b)   Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalampergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu sebagai berikut :
1)      Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
2)      Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
3)      Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu
4)      Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alatkomunikasi massa.
5)      Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
6)      Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
Adapun syarat-syarat dari modernisasi terdiri dari :
1.      Cara berfikir ilmiah.
2.      Sistem administrasi Negara yang baik.
3.      Kedisiplinan yang tinggi.
4.      Mampu menciptakan suasana yang kondusif.
c.    Masyarakat Madani
Dalam Bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer. Merujuk pada Bahmueller (1997), ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
a.       Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat  melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
b.      Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
c.       Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
d.      Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi masyarakat mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
Dari beberapa ciri tersebut, kiranya dapat dikatakan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya; dimana pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya.
Perubahan menyebabkan ketidak sesuaian antara unsur-unsur social yang ada dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Penyebab atau faktor – faktor terjadinya perubahan :
1)      Faktor intern :
a.    Bertambah dan berkurangnya penduduk
b.   Adanya penemuan – penemuan baru
c.    Konflik dalam masyarakat
d.   Pemberontakan dalam masyarakat
2)      Faktor extern :
a.    Faktor alam yang berubah
b.    Pengaruh kebudayaan lain







BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan  bahwa Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Sedangkan peradaban didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang membedakannya dari yang lain.Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya.
Problematika peradaban yaitu masyarakat mengalami anomia tau tidak punya norma atau heteronomy/banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat. Peradaban dan perubuhan sosial umumnya mengarah pada kemajuan atau perkembangan, namun ada pula yang mengarah pada kemunduran atau bahkan kepunahan. Sedangkan dinamika peradaban terdiri dari tradisi, modernisasi dan masyrakat madani.

3.2         Saran

Melalui makalah ini, penyusun menghimbau betapa pentingnya melestarikan peradaban agar tidak melanggar norma yang ada.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar